HADIST
MENGENAI ETIKA GURU TERHADAP SISWA
Pentingnya Menjadi Guru
العلم خازائن، ومفتا حها السؤال، فاسألوا يرحمكما الله، فانه
يؤجر فيه اربعة – السا ئل، والمستمع، والمحب لهم (رواه ابو نعيم عن على)
Artinya:
Ilmu adalah gudang dan kuci pembuka
gudang tersebut adalah pertanyaan/ permintaan. Maka kalian bertanyalah (pada
guru / ulama) maka kalian akan di rahmat Allah, sesungguhnya ada empat orang
yang akan pendapat / diberi pahala yaitu, orang yang bertanya, yang
mengajarkan, yang mendengarkan, dan yang mencintai pada orang-orang tersebut.
(H.R. Abu Nua’im dari Ali)
قال النبي صلى الله عليه وسلم: قوام الد نيا بأربعة اشياء: او
لها بعلم العلماء والثانى بعدل الأ مراء والثالث بسخاوة الأغنياء والرابع بدعوة
الفقراء ولو لا دعاء الفقراء لهلك الأ غنياء ولوعدل الأمراء لأ كل بعض الناس بعضا
كما يأ كل الذنب الغنم (الحديث)
Artinya: “Berdiri tegaknya dunia dengan empat
hal: 1) dengan ilmu para ulama (guru) 2) dengan adilnya pemimpin, 3) dengan
murahnya agniya (orang kaya), 4) dengan do’anya orang fakir. Jika bukan / tidak
karena ilmunya ulama (guru) maka rusaklah orang-orang bodoh, dan jika bukan
karena murahnya orang kaya maka rusaklah orang-orang fakir, dan jika bukan
karena do’anya orang fakir maka rusaklah orang kaya, dan jika tidak dengan
adilnya pemimpin maka manusia satu sama lain akan saling tindas dan binasakan /
saling terkam, seperti serigala menerkam kambing”.
Salah Satu Sifat Pendidik Adalah
Penyantun
وعن معا وية بن الحكم السمي رضي الله عنه قال: بينا انا اصلى
مع رسول الله صلى الله عليه وسلم، اذ عطس رجل من القوم فقلت: يرحمك الله، فرما نى
القوم بابصرهم، فقلت واثكل امياه، ما شأ نكم تنظرون الي؟ فجعلوا فيضربون بأيديهم
على افخادهم، فلما رأيتهم يصمتوننى لكنى سكتن فلما صلى رسول الله عليه وسلم :
فبابى هو وامى ما رأيت معلما قبله ولا بعده احسنى تعليما منه، فوالله ماكرحرنى ولا
ضربن ولا شتمن، قال ان هذه الصلاة لا يصلح فيها شين من كلام الناس، انما هي
التسبيح والنكبير وقرأة القرأة القران، اوكما قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
قلت يا رسول الله انى حديث عهد بجا هلية، وقد جاءالله با الاسلام، وان منا رجالا
يأتون الضان قال فلا تأتيهم قلت: ومنارجال يتطيرون، قال: ذلك شئ يجيد نه فى صدورهم
فلا يصد هم (رواه مسلم)
Artinya: “Dari Mu’awiyyah bin Hakam Sulamy RA
ia berkata: ketika aku shalat bersama Rasulullah SAW pada saat itu ada
seseorang yang bersin-bersin, kemudian aku ucapkan “yarhamukalloh” (semoga
Allah menyayangimu) maka mereka (kaum) pada meroleh kepadaku, kemudian aku
berkata: “celakalah ibu-ibu orang itu” apa yang membuat kalian melihat aku?
maka mereka serentak memukuli pahanya dengan tangannya, lalu ketika aku melihat
pada mereka, mereka minta aku untuk diam / jangan bicara. Tetapi akhirnya aku
diam, maka ketika Rasulullah SAW melaksanakan shalat, “semoga jadi penebus dosa
bapak dan ibuku” aku tak pernah melihat seorang pendidik (guru) sebelumnya dan
juga sesudahnya yang lebih baik cara mendidiknya dari Nabi SAW. maka demi
Allah, aku tidak dibentuk, tidak dipukul, tidak pula dimaki, akan tetapi beliau
berkata: sesungguhnya shalat itu tidak dibenarkan ada suatu hal dari ucapan
manusia, sesungguhnya shalat itu ialah: Tasbih, Takbir dan Baca Al-Quran,” atau
seperti Rasulullah SAW bersabda: aku berkata: “Ya Rasulullah, sesungguhnya aku
orang baru di zaman jahiliyyah, dan Allah mendatangkan islam, dan diantara kami
ada orang yang mendatangi dukun, Nabi berkata: “jangan datangi mereka, aku
berkata: dan diantara kami ada yang bertaruh pada burung, Nabi berkata: itu
semua bisa ditemukan pada hati-hati mereka, maka ia tak akan menolaknya”. (H.R.
Muslim)
عَنْ أَنَسٍ اِبْنِ مَالِكٍ عَن
النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : يَسِّرُوْا وَلَا
تُعَسِّرُوْا وَبَشِّرُوْا وَلَا تَنَفَّرُوْا وَكَانَ يُحِبُّ الْتَخْفِيْفِ
وَالتَّيْسِرِ عَلَى النَّاسِ (رواه البخارى)
Dari Anas bin Malik R.A. dari Nabi
Muhammad SAW beliau bersabda : Permudahkanlah dan jangan kamu persulit, dan
bergembiralah dan jangan bercerai berai, dan beliau suka pada yang ringan dan
memudahkan manusia (H.R Bukhori)
عَنْ اَبِىْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّمَا
اَنَا لَكُمْ مِثْلُ الْوَالِدِهِ (رَوَاهُ اَبُوْ دَاوُدْ و النَّسَاءِ وَابْنُ
حِبَّانِ )
Dari Abu Hurairah R.A, Ia berkata:
Rasulullah SAW bersabda : Sesungghnya aku bagimu adalah seperti orang tua
kepada anaknya. (HR. Abu Dawud, Nasa’i, dan Ibnu Hibban)
عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
قَالَ : كَانَ يُعْطِيْ كُلَّ جُلُسَائِلِهِ بِنَصِبِهِ لَا يَحْسَبُ جَلِيْسُهُ
أَنَّ اَحَدًا أَكْرَمُ عَلَيْهِ مِنْهُ (رَوَاهُ التِّرْمِذِيْ)
Dari Ali R.A ia berkata :
“Rasulullah SAW selalu memberikan kepada setiap orang yang hadir dihadapan
beliau, hak-hak mereka (secara adil), sehingga diantara mereka tidak ada yang
merasa paling diistimewakan.” (H.R Tirmidzi)
إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِيْ
الْأَمْرِ كُلِّهِ
Sesungguhnya Allah mencintai berlaku
lemah lembut dalam segala sesuatu.
مَنْ سُئِلَ عَنْ عِلْمٍ عَلِمَهُ
ثُمَّ كَتَمَهُ أُلْجِمَ يَوْمَ الْقِياَمَةِ بِلِجَامٍ مِنَ النَّارِ (رَوَاهُ
اَبُوْ دَاوُدْ وَ التِّرْمِذِيْ)
“Barang siapa ditanya tentang suatu
ilmu yang ia ketahui kemudian ia menyembunyikannya (tanpa menjawabnya), maka
kelak ia dikendalikan di hari kiamat dengan kendali yang terbuat dari api
neraka.” (H.R Abu Daud dan Tirmidzi)
عَنْ عُمَرُ ابْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
: تَعَلَّمُ الْعِلْمَ وَتَعَلَّمُوْا لِلْعِلْمِ السَّكِيْنَةِ وَالْوَقَارِ
وَتَوَضَّئُوْا لِمَنْ تَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُ (رَوَاهُ اَبُوْ نُعَيْمِ )
Dari Umar Ibnul Khattab R.A beliau
berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Pelajarilah olehmu ilmu pengetahuan dan
pelajarilah pengetahuan itu dengan tenang dan sopan, rendah hatilah kami kepada
orang yang belajar kepadanya” (H.R Abu Nu’aim)
إِغْفِرْ فَاِنْ عَاقَبْتَ فَعَاقِبْ
بِقَدْرِ الذَّنْبِ وَاتَّقِ الْوَجْهَ
“Ampunilah, jika engkau memukulnya
maka pukullah sesuai dengan kesalahannya tetapi hindarilah memukul muka”
. عَنْ ابْنِ مَسْعُودْ قَالَ : إِنِّي
أُخْبَرُبِمَكَانِكُمْ فَمَا يَمْنَعُنِيْ أَنْ أَخْرُجَ اِلَيْكُمْ إِلَّا
كَرَهِيَةٌ أَنْ أُمِلَّكُمْ إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كَانَ يَتَخَوَّلَنَا بِالْمَوْعِظَةِ فِيْ الْاَيَّامِ مُخَافَةً
السَّامَةِ عَلَيْنَا (رَوَاهُ الْبُخَارِى وَمُسْلِمْ )
“Aku telah diberitahu (oleh Yazid
bin Mu’awiyah) bahwa kalian telah menuggu. (Sebenarnya aku telah
mengetahui kedatangan kalian), tidak ada yang menghalangiku untuk menemui
kalian, kecuali karena aku khawatir kalian akan merasa bosan (belajar
kepadaku). Karena sesungguhnya Rasulullah SAW sendiri selalu memilih waktu yang
tepat dari hari-hari yang ada untuk menyampaikan pelajaran, lantaran khawatir
kami akan merasa jenuh.” (HR. Bukhori dan Muslim)
و عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : لايمنع جار جاره أن يغرز جشبة فى
جداره ، ثم يقول أبو هريرة : مال أراكم عنها معرضين والله لارمين أكتافكم ( متفق
عليه )
“Abu Hurairah r.a berkata: “Rasulullah SAW.
bersabda: “Janganlah menolak seorang tetangga pada tetangganya yang akan
menancapkan kayu di temboknya, Kemudian Abu Hurairah berkata: “Mengapakah kamu
mengabaikan keterangan ini, demi allah saya akan memikulkan tanggung jawab atas
ajaran Nabi ini di atas bahumu”. (HR. Bukhari-Muslim)
Dalam hadits ini kami belum tahu apa maksudnya,
sehingga hadits ini dijadikan salah satu landasan untuk tanggung jawab
pendidik. Tapi disini kami akan sedikit menebak mungkin tanggung jawab disini
merupakan ajaran Nabi saw untuk umatnya, diharapkan kita jangan mengabaikan
tanggung jawab yang telah diembankan kepada kita, salah satunya tanggung jawab
seorang pendidik kepada peserta didiknya.
Apabila tanggung jawab itu bisa dilaksanakan dan
dipertanggung jawabkan, Insya Allah ajaran Nabi itu telah terlaksanakan dengan
baik.
ConversionConversion EmoticonEmoticon