Tipe-Tipe/Model-Model
kepemimpinan di Indonesia :
1. Tipe
kepemimpinan Otokratis
·
Menganggap organisasi
sebagai milik pribadi
·
Mengidentikan tujuan
pribadi dengan tujuan organisasi
·
Menganggap bawahan
sebagai alat semata-mata
·
Tidak mau menerima
kritik, saran, dan pendapat
·
Terlalu bergantung
kepada kekuasaan formalnya
·
Dalam tindakan
penggerakannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsure paksaan
dan punitive (bersifat menghukum)
2. Tipe
kepemimpinan Militeristis
·
Sering mempergunakan
system perintah dalam menggerakkan bawahannya
·
Senang bergantung pada
pangkat dan jabatan dalam menggerakkan bawahannya
·
Senang kepada formalitas
yang berlebih-lebihan
·
Menuntut disiplin yang
tinggi dan kaku dari dari bawahan
·
Sukar menerima
kritikkan dari bawahan
·
Menggemari
upacara-upacara untuk berbagai acara dan keadaan
3. Tipe
kepemimpinan Paternalistis
·
Menganggap bawahannya
sebagai manusia yang tidak dewasa
·
Bersikap terlalu
melindungi
·
Jarang memberikan
kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan dan dan inisiatif
·
Jarang memberikan
kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya
·
Sering bersikap maha
tahu
4. Tipe
kepemimpinan Karismatis
Hingga kini para
ahli manajemen belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seorang pemimpin
memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe pemimpin seperti ini mempunyai daya
tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar.
Kebanyakan para pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang faktor
penyebab karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis, maka sering hanya
dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural
powers), perlu dikemukakan bahwa kekayaan, umur, kesehatan profil pendidikan
dan sebagainya. Tidak dapat digunakan sebagai criteria tipe pemimpin
karismatis.
5. Tipe
kepemimpinan Demokratis
·
Dalam proses
menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu
adalah makhluk yang termulia di dunia
·
Selalu berusaha
menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan organisasi
·
Senang menerima saran,
pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya
·
Mentolerir bawahan yang
membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat
kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreatifitas, inisiatif dan prakarsa dari
bawahan
·
Lebih menitik beratkan
kerjasama dalam mencapai tujuan
·
Selalu berusaha untuk
menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya
·
Berusaha mengembangkan
kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
ConversionConversion EmoticonEmoticon