Perilaku Organisasi


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Seorang pemimpin organisasi memiliki andil yang sangat besar dalam pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efesien. Pemimpinlah yang menentukan kemana organisasi mau dibawa dan bagaimana pergerakan semua elemen yang ada dalam organisasi agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan itu tentu bukan perkara mudah, karena ada faktor
manusia yang ada dalam organisasi yang seringkali memunculkan masalah yang rumit dan sulit dipecahkan dibanding masalah-masalah teknis.
Memahami perilaku individu-individu dalam organisasi bukan pekerjaan yang mudah bagi seorang pemimpin. Setiap individu adalah unik (berbeda). Setiap individu menuntut perlakuan, sikap dan tindakan yang berbeda dari yang lainnya. Di samping individu, di dalam organisasi juga ada kelompok. Untuk memahami perilaku kelompok jauh lebih sulit lagi karena di dalam kelompok itu terdapat banyak individu yang mana masing-masing individu adalah berbeda. Lalu bagaimana dengan memahami perilaku organisasi ?. Tentu saja bukan pekerjaan yang mudah bagi seorang pemimpin untuk memahami perilaku organisasi. Meski tidak mudah namun hal itu dapat menjadi pekerjaan yang menantang bagi seorang pemimpin. Untuk lebih memahami hal ini maka pada bab pembahasan.

B. Rumusan masalah
1.    Apa pengertian organisasi ?
2.    Apa pengertian perilaku ?
3.    Apa pengertian perilaku organisasi ?
4.     Apa tujuan memahami perilaku organisasi ?

C. Tujuan penulisan

1.    Mengetahui pengertian organisasi
2.     Mengetahui pengertian perilaku
3.    Mengetahui pengertian perilaku organisasi
4.    megetahui tujuan memahami perilaku organisasi

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi.
Istilah organisasi bukanlah hal yang asing bagi kita, karena dari pertama kita menimbah ilmu pada tingkat pertama kita sudah dikenalkan dengan salah satu organisasi kesiswaan seperti osis. Dalam masyarakatpun sering kita jumpai yang namai organisasi. baik organisasi kepemudaan maupun organisasi pemerintahan. tetapi tahukah anda akan pengertian organisasi itu sendiri ?. banyak para pakar dunia yang memaparkan pengertian organisasi organisasi, berikut ini pengertian organisasi yang dipaparkan oleh beberapa ahli :
James D mooney  berpendapat bahwa “Organization is the form of every human, association for the assignment of common purpose” atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan “organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.”
Lubis dan Husaini (1987) bahwa yang dimaksud dengan organisasi adalah sebagai suatu kesatuan sosial dari sekelompok manusia, yang berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota organisasi memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing, yang sebagai satu kesatuan mempunyai tujuan tertentu dan mempunyai batas-batas yang jelas, sehingga bisa dipisahkan secara tegas dari lingkungannya.
Robins,S.P.,(1986), yang menyatakan bahwa, “Organization is a conscionly coordinated social units, composed of two or more people, that function on a relatively continuous basis to achieve a common goal or set of goals.” ( Organi-sasi satuan sosial yang terkordinasi secara sadar, terdiri dari dua orang atau lebih yang berfungsi  atas dasar yang relatif kontinu untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan bersa-ma). Organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari pola aktifitas kerjasama  yang di lakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan. (Gitosudarmo,I.,1997).

Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa “Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.
Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa “Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.” (Organization is a collection people, arranged into groups, working together to achieve some common objectives).
Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan “organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan “organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang/beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
Dalam beberapa pengertian organisasi disebutkan haruslah memiliki tujuan yang akan dicapai, dalam mencapai tujuan tersebut maka sebuah organisasi akan membentuk karakteristik anggotanya agar sesuai dengan tujuannya tersebut.
Berdasarkan tersebut dapat disimpulkan bahwa sekumpulan orang yang dapat dikatakan organisasi jika memenuhi empat unsur pokok, yaitu : (1). organisasi merupakan suatu sistem, (2). adanya suatu pola aktivitas, (3). adanya sekelompok orang, (4). adanya tujuan yang telah ditetapkan.

B. Pengertian perilaku
Pengertian perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat, berfikir, bersikap,  bertindak dan lain sebagainya, yang merupakan refleksi dari berbagai macam aspek, baik fisik maupun non fisik. Perilaku juga diartikan sebagai suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan menjadi 2, yakni dalam bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau konkrit), dan dalam bentuk aktif (dengan tindakan konkrit),

 Sedangkan dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup (Soekidjo Notoatmodjo, 1987:1).
Menurut Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku baru akan terwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut rangsangan, dengan demikian maka suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu pula. Robert Y. Kwick (1972) menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dipelajari.
Teori perilaku menurut Douglas McGregor adalah teori yang menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu dapat membedakan pemimpin dan bukan pemimpin pada orang-orang. Konsep teori X dan Y dikemukakan oleh Douglas McGregor dalam buku The Human Side Enterprise di mana para manajer atau pemimpin organisasi perusahaan memiliki dua jenis pandangan terhadap para pegawai  atau karyawan yaitu teori x atau teori y. Berikut ini merupaka penjelasan mengenai teori X dan Y.
a. Teori X
Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
Lebih lanjut menurut asumsi teori X dari McGregor ini bahwa orang-orang ini pada hakekatnya, yaitu:
Ø  Tidak menyukai bekerja
Ø  Tidak menyukai kemauan ambisi untuk bertanggung jawab, dan lebih menyukai diarahkan atau diperintah.
Ø  Mempunyai kemampuan yang kecil untuk berkreasi mengatasi masalah-masalah organisasi.
Ø  Hanya membutuhkan motivasi fisiologis dan keamanan saja.
Ø  Harus diawasi secar ketat dan sering dipaksa untuk mencapai tujuan organisasi.

b. Teori Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja.
Dengan memahami asumís dasar teori Y ini, McGregor menyatakan selanjutnya bahwa merupakan tugas yang penting bagi menajemen untuk melepaskan tali pengendali dengan memberikan desempatan mengembangkan potensi yang ada pada masing-masing individu. Motivasi yang sesuai bagi orang-orang untuk mencapai tujuannya sendiri sebaik mungkin, dengan memberikan pengarahan usaha-usaha mereka untuk mencapai tujuan organisasi.

C. Pengertian perilaku organisasi       
Ada banyak definisi yang di kemukakan para ahli perilaku organisasi. Robbins, S.P.,  (1984 dan 1986) mengemukakan, “behavior concern it self with the actions people do that can be observed or measured.”( perilaku yang berkenaan dengan tindakan-tindakan manu-sia yang dapat di amati atau di ukur).
Jadi yang di maksud dengan perilaku dalam perilaku keorganisasian adalah perilaku manusia atau tindakan, sika manusia yang dapat di ukur atau di amati.
Nimran(1996) mengartikan maksud tersebut sebagai “ perilaku organisasi adalah bidang studi yang menyelediki pengaruh yang di timbulkan  oleh individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku manusia di dalam organisasi dengan tujuan menerapkan pengetahuan  yang didapat untuk meningkatkan efektivitas organisasi.”  
D. Tujuan memahami perilaku organisasi
setiap disiplin ilmu pati memiliki tujuan. begitu halnya dengan perilaku organisasi. menurut Nimran (1996), tujuan memahami perilaku organisasi adalah: 

a. Prediksi
Bisa memprediksi perilaku orang lain merupakan suatu keuntungan besar karena dengan begitu kita dapat menjalin komunikasi dengan baik dengan orang tersebut.  dengan bisa memprediksi perilaku orang lain, kita dapat berpikir, bersikap, dan bertindak, dengan tepat  dalam berkomunikasi dengan orang tersebut. Dengan demikian mis-communication bisa di kurangi atau di diminimalisasi.

b. Eksplanasi
Tujuan kedua mempelajari perilaku organisasi adalah untuk menjelaskan berbagai peristiwa yang terjadi dalam organisasi. Eksplanasi berarti kita akan berusaha menjawab pertanyaan “mengapa” suatu peristiwa terjadi.

c. Pengendalian
Tujuan mempelajari perilaku organisasi adalah untuk pengendalian. semakin banyak perilaku individu atau kelompok dalam organisasi yang dapat di peridiksi dengan tepat, dapat di jelaskan dengan baik, maka pemimpin organisasi akan semakin mudah  dalam melakukan fungsi pengendalian  atas perilaku individu maupun kelompok akan menjadi positif dan fokus pada pencapaian tujuan.

BAB III
PENUTUP

  1.       Kesimpulan
Perilaku organisasi adalah suatu displin ilmu yang mempeelajari bagaimana perilaku tingkat individu, tingkat kelompok serta dampaknya terhadap kinerja ( baik kinerja individu, kelompok maupun organisasi ).
pada bagian akhir bab di atas dapat di simpulkan bahwa dalam mengelola organisasi seorang pemimimpin harus mengetahui bagaimna perilaku manusia yang ada dalam  organisasi tersebut ; mulai dari perilaku individu hingga kelompok. perilaku organisasi sangat berpengaruh pada jalannya suatu organisasi yang akan dijalankan. Oleh karena itu perilaku organisasi sangat penting untuk diperhatikan dalam sebuah organisasi. Dan juga dalam berorganisasi harus memperhatikan syarat-syarat berorganisasi dalam perkembangannya perilaku organisasi tidak berdiri sendiri, tetapi di pengaruhi oleh beberapa di siplin ilmu yang lain, seperti ilmu politik, manajamen, hukum, ekonomi, sejarah, sosiologi, psikologi, komunukasi dan teknologi informasi. Juga tidak keluar dari prinsip-prinsip yang ada dalam ajaran islam ( syari’ah ).
B. Saran
Kami menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk lebih meningkatkan kemampuan, dan mutu dalam penulisan makalah selanjutnya, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, untuk lebih memotivasi diri kami sebagai mahasiswa. Didalam meningkatkan wawasan dan keilmuan, dalam menyusun makalah selanjutnya.





                                        
Previous
Next Post »
Thanks for your comment